Wednesday, December 5, 2012

Made in Swiss

Made in Swiss, Terdengar begitu akrab ditelinga kata-kata itu,..apa yaa??? yup,..kalo anda seorang penyuka jam tangan atau lebih jauh lagi collector jam tangan (2x) mewah), tentu tak asing dengan tagline di atas. Siapa yang tak kenal jam buatan Swiss, tercatat puluhan bahkan mungkin ratusan jam tangan buatan Swiss dari mulai merk 'ecek-ecek' sampai yang mahalnya minta ampun,...wuihhh menghela napas panjang, anda pasti kenal dengan Rolex, Brietling, Tag Heuer, Swiss Army, Swiss Military, Omega, Patek Philippe, Tissot, Swatch, dll. Itu adalah sedikit dari beberapa merk terkenal jam tangan buatan Swiss. Pokoknya kalo di jam sudah ada tulisan Swiss made atau Made in Swiss,..bangga deh (padahal siyy mungkin replika nya). Begitu deh sekilas Swiss, yang selain negara penghasil Jam tangan mewah, penghasil coklat terkenal di dunia juga sebagai negara tujuan kunjungan wisata yang paling diminati...(versi gue). Itu baru dari jam tangan, belum lagi alam yang sangat indah yang menjadi magnet bagi para tourist manca negara, bahkan Swiss adalah salah satu negara yang pendapatan terbesarnya dari sektor pariwisata. Percaya siy, secara alamnya indah bgt, hawa yang sejuk, masyarakatnya ramah, makanan enak dan yang terpenting faktor keamanan. Semua itu dikemas dalam satu paket sehingga menjadikan Swiss negara yang maju bahkan terdapat beberapa kantor cabang PBB disana bahkan organisasi terkenal FIFA juga berpusat disana. Tidak terlalu banyak juga yang penulis tahu tentang Swiss, Gue hanya mampir di beberapa kota itupun tidak terlalu explore karena padatnya jadwal dinas dari kantor,..jadinya yaaa bekerja sambil cuci mata (bolehlah,..)
Pertama kali menginjakkan kaki di bumi Swiss (Switzerland), Juni 1999. itu adalah kali pertama perjalananku ke luar negeri, ya persis kayak orang bego deh..takjub dengan dunia luar yang tak pernah ada dalam khayalan bisa menginjakkan kaki disana. Dengan menumpang jasa penerbangan KLM, kami berdua (bareng temen kantor) mulai check in jam 5 sore dan pesawat mulai takeoff jam 7 malam. Kami berhenti di Changi-Singapore untuk transit dan Schipol-Amsterdam untuk stopover dan ganti pesawat, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan, jam 8 waktu setempat (14 wib) kami melanjutkan perjalanan ke Swiss dengan penerbangan yng sama namun beda pesawat, dan tiba di Geneva satu setengah jam kemudian. Tak banyak yang kami perbuat, kami hanya konsentrasi dengan jadwal penerbangan dan kelancaran segalanya. seperti di film-film, setelah kami lolos dari pemeriksaan imigrasi kami pun sudah ditunggu penjemput yang menuliskan nama instansi tempat kami bekerja,...ahhh ga salah lagi pasti kami yg akan di jemput. Nama sopir yang menjemput kami adalah Mario, pria separuh baya yang tidak bisa berbahasa Inggris, hanya sekedar yes or no saja. Kami pun melewatkan perjalanan ke kota tujuan Lausanne hanya banyak berdiam diri, kali ini lebih asik mengamati alam sekitar yang memang indah, tak sengaja membandingkan dengan alam Indonesia. sesekali berdecak kagum..hmmm Swiss I am coming.
Bersambung,..hehe

No comments: